Kamis, 08 November 2012

Uniknya Gunung Sadahurip

         Pemberitaan tentang penemuan gunung pyramid yang diduga sebagai peninggalan peradaban Sundaland, sangat ramai dibicarakan pada akhir 2011 lalu. Berita menghebohkan ini sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia, kususnya masyarakat Jawa Barat kala itu. Bagaimana tidak, Gunung Sadahurip(1.320 mdpl) yang terletak di Desa Sukahurip Kecamatan Pangatikan ini, diklaim sebagai sisa-sisa pyramid purba setelah dilakukan pengujian karbon di sana. Pyramid yang terkubur di dalamnya diperkirakan berusia lebih tua dibandingkan dengan Pyramid Giza di Mesir. Alhasil, penemuan Tim Katastropik Purba pimpinan Andi Arif tersebut menjadi sorotan pemberitaan berbagai media di Indonesia. Bukan hanya pemberitaan saja, beberapa stasiun tv swasta pun juga sempat menayangkan kondisi bukit itu dalam berbagai acara jelajah alam sampai pada acara yang berbau mistis. 


Gambar 1: 
Ketika saya(jaket hitam) dan kawan-kawan berfoto bersama Kang Ewon presenter dari acara Global TV  "Steph Ewon" di sela-sela shooting di lokasi sekitar Gunung Sadahurip.


            Kondisi tersebut membuat Gunung Sadahurip dijadikan tujuan wisata dadakan bagi masyarakat sekitar  Garut. Bahkan beberapa wisatawan dari daerah lain pun sengaja datang jauh-jauh hanya untuk sekedar mengobati rasa penasaran mereka. Tidak hanya itu, terdengar sempat terjadi konflik antara Kecamatan Pangatikan dengan Pemerintah Kecamatan Wanaraja dan Kecamatan Sukawening yang secara mendadak mengklaim bahwa Gunung Sadahurip adalah milik mereka. Mereka masing-masing ngotot menyatakan bahwa Gunung Sadahurip adalah bukit yang berada di bawah wilayah administrasinya. Padahal sebelum heboh diberitakan, Gunung Sadahurip memang merupakan dari wilayah Kecamatan Pangatikan. Namun, kemudian temuan tersebut juga menuai kontroversi dari berbagai ahli di bidang ilmu pengetahuan alam. Untuk mengklarifikasi temuan tersebut, maka dilakukanlah kajian pemetaan satelit oleh Tim Geologi ITB. Hal tersebut bertujuan untuk menguak fakta sebenarnya mengenai dugaan keberadaan pyramid purba di bukit tersebut. Pada akhirnya, Tim  menemukan fakta dan sepakat bahwa Gunung Sadahurip yang diklaim sebagai pyramid purba oleh Andi Arif tersebut, hanyalah sebuah bukit biasa yang terbentuk sebagai akibat gejala alam pada umumnya. 



Gambar 2: 
Perjalanan mendaki di salah satu sisi Gunung Sadahurip


                 Namun terlepas dari semua kontroversi itu, sebenarnya terdapat berbagai hal unik yang menarik untuk dikaji di Gunung Sadahurip. Beberapa keunikan tersebut meliputi keberadaan flora dan faunan yang ada di sekitar kawasan tersebut. Bahkan menurut saya kondisi sosial di sana sangat menarik untuk diteliti. Hal itu terkait adanya kebiasaan menikahkan muda-mudi di sana pada usia belia. Ketika saya berbincang dengan salah satu penduduk di sana, ia mengaku telah menikah pada usia lima belas tahun. Bahkan diakui ada banyak teman-temannya yang menikah di usia yang lebih belia. Kebiasaan tersebut masih berlangsung sampai sekarang di sana. Berikut ini adalah foto-foto yang saya ambil ketika berkunjung ke Gunung Sadahurip. Kunjungan tersebut saya lakukan bersama empat orang teman pada tanggal 27 Desember 2011.



Gambar 3:
Seorang Nenek terlihat masih kuat dan tegap tulang punggungnya walau menempuh perjalanan jauh untuk mengumpulkan rumput.



Gambar 4:
Desa Sukahurip Kecamatan Pangatikan



Gambar 5:
Jalan menanjak di Desa Sukahurip untuk menuju Gunung Sadahurip.



Gambar 6:
Penduduk memanfaatkan lahan di sekitar Kawasan Gunung Sadahurip untuk dijadikan tegalan oleh para petani.



Gambar 7:
Tegalan yang ditanami bibit kubis.



Gambar 8:
Kebutuhan beras disiasati penduduk Desa Sukahurip dengan bercocok tanam ngahuma (Sunda: menenam padi dengan sistem huma/lahan kering).



Gambar 9:
Suasana sesampainya di lokasi puncak Gunung Sadahurip



Gambar 10:
Mengeluh pegal sesampainya di puncak



Gambar 11:
Beristirahat sejenak menghela nafas serta mengusap peluh.



Gambar 12:
Segar kembali dan siap narsis di puncak gunung.



Gambar 13:
"Cuci mata", :-)



Gambar 14:
Berfoto di bagian sisi lain Gunung Sadahurip.



Gambar 15:
Panorama di salah satu bagian timur Gunung Sadahurip. 



Gambar 16:
Bagian tertinggi dari Gunung Sadahurip.


              Demikian cerita perjalanan saya ketika berkunjung ke Gunung Sadahurip. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua mengenai lingkungan alam. Indonesia memiliki beragam bentukan alam yang indah dan mempesona. Sebagai warga negara, sudah semestinya kita menjelajahi eksotisme alam Indonesia agar lebih mencintai negeri dan bersyukur atas karunia besar yang diberikan Alloh Subhana Wa Ta'ala atas negeri ini. Sehingga kelak akan menimbulkan semangat yang tinggi untuk mempelajari dan membangun negeri agar sejajar dengan kemajuan negeri-negeri lain yang telah maju terlebih dahulu.   




Tidak ada komentar:

Posting Komentar